Senin, 06 Juni 2011

[fiksi] semua untuk sahabatku

dia sahabatku,
aku ada di dekatnya di saat dia sedih,
gundah, gelisah dan takut,
aku sesalu setia menemani tawa riang dan kebahagiannya,
walaupun kenyataannya tak pernah ada di saat aku membutuhkannya,

               aku tak pernah mengeluhkan hal itu, karna ku tau persahabatan tak kenal rasa rugi, hari ini ia menikah, baju putih bersulam benang becorak emas tlah di pilihnya untuk menghias tubuhnya yang semampai, ia terlihat cemas, sesekali ia terlihat menengok keluar memastikan aku tak kan berbuat hal ceroboh pada hari bahagianya itu, ia takut aku akan mengacaukan pernikahannya, pernikahannya dengan seseorang yang baru kemarin mengambil keputusan memutuskan jalinan cintanya denganku.

ya, yang akan di nikahi sahabatku hari ini tidak lain adalah sang pujaan hatiku yang dulu dengan sabar aku rajut jalinan kasihku kurang lebih 5 tahun dan harus berakhir begitu saja karna sahabat ku sendiri,
penyesalan pernah mengenalkan pangeran hatiku itu padanya terus menghantuiku,
kata "seandainya saja" terus terfikir,
namun apa mau dikata,
mungkin mereka memang berjodoh,
aku yang akhirnya memilih mundur berpura-pura bahagia melihat sang mantan mengucap ijab kabul yang seharusnya untukku, pura-pura tegar dengan pengkhianatan terkejam dan menggenggam erat kata persahabatan, berpengang teguh pada naluri pertemanan,

           entah sampai kapan hati menyimpan rasa kasih sayang yang begitu besar untuk sahabatku ini, hingga saat tersedar, pisau belati tlah kutancapkan tepat di jantung sahabatku yang tercinta, darah merah segar mengalir, semua orang panik, aku tak kuasa,, apa yang kulakukan, harus beginikah akhir persahabatanku?, aku tak tau, aku tlah jadi psakitan,

"maafkan aku sahabat, sesekali rasakan jugalah psakitanku ini... "
AC_^

Tidak ada komentar: