Senin, 06 Juni 2011

[fiksi] aku tidak CACAT lagi

masih sangat membekas di memoriku saat kemarin lusa kamu datang , tersenyum dan berkata didepan kedua orang tuaku, kamu, kamu mau serius, dengan berbekal cincin bertahtah permata biru itu kamu datang, 

air mta bundaku mengalir, bukan karna sedih, kebahagiaan telihat jelas menghampirinya, ayahandaku tersenyum menahan haru, tanpa basa-basi mengucapkan kata ya, 

saya terima lamarannya, 

terimakasih telah setia dengan ananda kami, meski sekarang ia tak sesempurna dulu meski sekarang ia akan banyak menghabiskan hidupnya di kursi roda, terimakasih nak,, untuk cintamu yang tanpa pamrih dan tulus pada ananda kami, dan masih teringat jelas senyuman yang menghantarkan jawabanmu, 

"ia boleh saja tak sesempurna dulu pak, tapi, saya yakin hati dan bathin ananda bapak begitu sempurna untuk di bilang cacat" 

mendengar jawaban itu, aku terperanjat, betapa tulusnya kamu, betapa beruntungnya aku dipersunting olehmu, betapa bahagianya aku walau hanya hidup tanpa kedua kaki, tapi mendapat pijakan yang lebih sempurna dari pada kakiku dulu, kamu tempatku bersandar, kamu yang mau menerima aku apadanya, dan kamu yang hari ini syah menjadi suamiku, 

"sayang, ku mohon jangan pernah berubah ya" pintaku
AC_^

Tidak ada komentar: