Senin, 06 Juni 2011

[fiksi] kesalahan bersama

semua orang berkata aku hina, anakku juga tak luput dari cacian,
mulut mereka begitu bising membicarakan kami berdua....

hanya hidup beberkal kesabaran, gencarnya berita-berita pahit tentang kami telah tersebar,
pelacur,
permpuan tak tau malu,
anak haram,
tak punya malu,
wanita panggilan,
sampah masyarakat,

tak pernah absen dari mulut mereka yang tiada lain untuk membuatku sedih dan terpuruk.
aku terima segala hinaan, ku usap penuh mesra anakku,

"sayang jangan khawatir bunda kan melindungimu"

walau tlah berusaha menenangkan sang buah hati,
tetap saja ia tetap menangis menahan ketakutannya, aku yang berdosa,
ia pun harus memnerimanya pula, sang kekasih yang di harap dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya, telah gugur sebelum menikahiku, ia pergi saat berusaha mengumpulkan beberapa lembar rupiah untuk memenuhi persyaratan pernikahan kami, ia dan anak kami begitu mirip, membuat aku lebih tegar, seerasa saj ia hadir di dalam diri anak kami, walau berbagai cacian terus melukai bathin ini, namun lebih dari cukup pengobat lukaku, anakku, pemberian terakhir kekasihku untukku, untukku jaga dan besarkan, agar kelak tak mengikiti jejak kami berdua, yang berakhir seperti ini...

"anakku jangan pernah berbuat dosa, walau secuilpun, itu akan menyakitkan bunda, janji ya nak"
kata-kata yang selalu ku katakan menjelang sibuah hati tidur berharap menjadi pengagan hidupnya kelak...
AC_^

Tidak ada komentar: