Sabtu, 02 April 2011

[curhat] debu


Seperti debu itu,, berhambur dan terhambur..melayang berterbangan.. Hadir mengisi penuh ruangan ini.. Sesak bertahan disini..
Pergi bisa asal luka terus basa..diam mampu namun lelah menengahi..bila hari ini mati, apa saja yang bisa menjadi cerita hari esok?, bukan masalah bisa dan tidaknya, ini masalah susah. Peluh perlu ada, sakit mesti terasa, benci tak perlu, hati suci kebutuhan.. Hal apa ini? Benar tidak sama saja.. Langkah jatuh tak samar.. perlukah berlari, terpelanting lalu mati disini?, haruskah kain putih berlumur darah bercampur daging mentah busuk seumpama isi hatimu itu ada? Mampukah raga tertopang setangkai mawar berduri yang kau beri katanya mampu membuatku tersenyum itu, mampu menengadah raga yang luka ini, tidakkah durinya melukaiku?? Dan tidakkah kau melihatnya? Menyaksikan luka ini, tapi mengapa masih bicara maaf, mana perlakuanmu itu??? tunjukan,, perlihatkan.. Mungkin debu itu dapat mengerti, berhenti menghambur.. Beratur dan perlahan pergi meninggalakan ruang ini, hinggaku mampu bernafas lega.. Jika mungkin kau perlihatkan.. Mohon diri,, hilanglah juga.. Ikutilah aliran debu debu sesak itu.. Hilanglah.. Bawalah mawar berduri itu.. Bawa pergi sisa darahku yang menempel di bunganya..biar aku bisa nikmati ruang ini sendiri.. Menikmati udara segar tanpa debu.. Menikmati hari mati tanpa cinta gelapmu.. Menikmati pandangan indah tanpa pemandangan mawar mu.. Berlarilah hingga jauh.. Sejauh mungkin.. Jauh hingga setitikpun aku tak mampu melihatmu.. dan bisa ku nyatakan, kini kau benar benar pergi dan telah Menghilang.. 
AC_^ 

Tidak ada komentar: